Kamis, 23 Februari 2012

PEMBELAJARAN TERPADU

STRATEGI PEMBELAJARAN TERPADU

Rasional Strategi Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu adalah pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran dengan mengintegrasikan kegiatan ke dalam semua bidang kurikulum atau bidang-bidang pengembangan yang meliputi pengembangan aspek kognitif, bahasa, fisik-motorik, social-emosi, estetika, social, moral, dan agama. Yang menjadi focus dalam pembelajaran terpadu adalah tema.
Pembelajaran terpadu memiliki karakteristik sebagai berikut: dilakukan melalui kegiatan pengalaman langsung, sesuai dengan kebutuhan dan minat anak, memberikan kesempatan kepada anak untuk menggunakan semua pemikirannya, menggunakan bermain sebagai wahana belajar, menghargai perbedaan individu, melibatkan orang tua atau keluarga anak untuk mengoptimalkan pembelajaran.
Prinsp pembelajaran terpadu adalah:  berorientasi pada perkembangan anak, kegiatannya dikaitkan dnegan pengalaman nyata anak, bahan ajarnya dapat dieksplorasi oleh anak, mengintegrasikan isi dan proses belajar, melibatkan penemuan aktif, memadukan berbagai bidang pengembangan, kegiatan belajar bervariasi, memiliki potensi untuk dilaksanakan melalui proyek oleh anak, waktu fleksibel, melibatkan anggota keluarga anak, tema dapat diperluas, dan direvisi seusia dengan minat dan pemahaman yang ditunjukkan anak
Pembelajaran terpadumemiliki manfaat: (1) meningkatkan perkembangan konsep anak (2) memungkinkan anak untuk mengeksplorasi pengetahuan melalui berbagai kegiatan, (3) membantu guru dan praktisi lainnya untuk mengembangkan kemampuan profesionalnya, (4) dapat dilaksanakan pada jenjang program yang berbeda, untuk semua tingkat usia, dan untuk anak-anak berkebutuhan khusus.

Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu menuntut guru untuk bekerja secara professional mulai tahap perencanaan, pelaksanaan hingga tahap penilaian. Agar pembelajaran terpadu dapat mencapai tujuan yang diharapkan guru harus menempuh prosedur-prosedur sebagai berikut.
1.      Memilih tema
Memilih tema terpadu dapat bersumber dari: (a) minat anak, (b) peristiwa khusus (c) kejadian yang tidak diduga (d) materi yang dimandatkan oleh lembaga, (e) orang tua dan guru. Kriteria pemilihan tema adalah; (a) relevansi topic dengan anak, (b) pengalaman langsung, (c) keragaman dan keseimbangan dalam area kurikulum, (d) ketersediaan alat-alat, (e) potensi proyek
2.      Penjabaran tema
Tema yang sudah dipilih harus dijabarkan ke dalam sub tema dan konsep-konsep yang di dalamnya terkandung istilah, fakta dan prinsip, kemudian jabarkan kedalam, bidang-bidang pengembangan dan kegiatan belajar yang lebih operasional.
3.      Perencanaan
Perencanaan harus dibuat secara tertulis sehingga memudahkan guru untuk mengetahui langkah-langkah apa yang harus ditempuh. Tentukan tujuan pembelajaran, kegiatan belajar, waktu, pengorganisasian anak, sumber rujukan, alat-alat permainan yang diperlukan, dan penilaian yang akan dilakukan
4.      Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan lakukan dan kembangkanlah kegiatan belajar sesuai dengan rencana yang telah disusun. Lakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran dan kegiatan-kegiatan yang ditunjukkan anak
5.      Penilaian
Penilaian dilakukan  pada pelaksanaan dan akhir kegiatan pembelajaran dengan tujuan untuk mengamati proses dan kemajuan yang dicapai anak melalui kegiatan pembelajaran terpadu

Penerapan Stratgei Pembelajaran Terpadu
Pembelajaran terpadu sebagai salah satu pendekatan pembelajaran dapat diterapkan di lembaga pendidikan anak usia dini pada umumnya dan Taman Kanak-kanak pada khususnya. Penerapan strategi pembelajaran tersebut terutama harus didasarkan pada pertimbangan karakteristik-karakteristik anak dan tujuan pembelajaran.
Agar penerapan strategi pembelajaran terpadu berlangsung secara efektif maka harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagaimana telah dikemukakan dalam pembahasan konsep dasar strategi pembelajarn terpadu. Stratgei pembelajaran terpadu ditempuh melalui langkah-langkah : (1) memilih tema, (2) mengembangkan tema ke dalam sub tema dan konsep, (3) mengembagkan tema ke dalam bidang-bidang pengembangan dan kegiatan belajar yang operasional, (4) membuat perencanaan pembelajaran, (5) melaksanakan pembelajaran, (6) melaksanakan evaluasi.
Pemilihan tema dalam pembelajaran terpadu didasarkan pada minat anak tentang objek yang mereka lihat dalam pengalaman nyata sehari-hari. Tema seperti itu akan lebih menarik perhatian anak daripada tema-tema yang didasarkan atas kebutuhan guru atau lembaga yang belum tentu relevan  dengan minat dan perhatian anak. Pengembangan tema ke dalam sub tema serta pengemabangan tema ke dalam bidang-bidang pengembangan dan kegiatan yang lebih operasional dapat dilakukan oleh guru dengan teman sejawat atau dengan cara melakukan percakapan informal dengan anak-anak yang akan terlibat langsung dalam proses pembelajaran.
Tema yang dipetakan dalam jaringan temaharus dituangkan dalam bentuk perencanaan pembelajaran secara tertulis agar guru dapat mengetahui langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksankaan secara sitematis. Perencanaan pembelajaran harus menggambarkan tujuan yang diharapakan diapai oleh anak, kegiatan belajar, pengorganisasian kelas, media dan sumber serta pengembangan alat evaluas. Pada tahap perencanaan juga harus dilakukan pengelompokkan anak berdasarkan minat mereka terhadap kegiatan belejar yang telah direncanakan.
Tahap pelaksanaan dikembangkan sesuai dengan rencana yan telah dirumuskan namun harus fleksibel. Pada tahap evaluasi pihak lembaga dapat melibatkan pihak orang tua untuk melihat hasil karya yang telah dibuat oleh anak. Evaluasi tidak hanya dilakukan pada akhir pembelajaran tetapi juga pada saat proses pembelajaran berlangsung untuk mengetahui sejauh mana perkembangan yang telah dicapai oleh anak. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar